RadarURL April 2020 ~ Mikroskop Series

Minggu, 19 April 2020

Cara Efektif agar Tidak Tertular Virus Corona

 
 
Coronavirus telah menyerang ribuan orang di berbagai negara dan menelan ratusan korban jiwa. Agar tidak terkena penyakit infeksi yang sedang mewabah ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus Corona.
Penyebab dari wabah ini adalah coronavirus jenis baru yang disebut dengan novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Penyakit ini termasuk dalam golongan virus yang sama dengan virus penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory syndrome (MERS).
Infeksi virus Corona yang disebut COVID-19 ini pertama kali terjadi di kota Wuhan, China dan sekarang telah ditemukan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Langkah Mencegah Penularan Virus Corona


Virus ini diperkirakan berasal dari hewan, seperti kelelawar dan unta, dan bisa menular dari hewan ke manusia, serta dari manusia ke manusia. Penularan antarmanusia kemungkinan besar melalui percikan dahak saat batuk atau bersin.
Ketika terinfeksi virus Corona, seseorang akan mengalami gejala mirip flu, seperti demam, batuk, dan pilek. Namun, beberapa hari setelahnya, orang yang terserang infeksi virus corona bisa mengalami sesak napas akibat infeksi pada paru-paru (pneumonia).
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan infeksi virus Corona. Oleh sebab itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau agar masyarakat tidak memandang sepele penyakit ini dan senantiasa melakukan tindakan pencegahan. Salah satunya adalah dengan menerapkan social distancing.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona, di antaranya:

1. Mencuci tangan dengan benar

Mencuci tangan dengan benar adalah cara paling sederhana namun efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cucilah tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama 20 detik. Pastikan seluruh bagian tangan tercuci hingga bersih, termasuk punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, dan kuku. Setelah itu, keringkan tangan menggunakan tisu, handuk bersih, atau mesin pengering tangan.
Jika Anda adalah pekerja komuter yang berada di dalam transportasi umum, akan sulit untuk menemukan air dan sabun. Anda bisa membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Gunakan produk hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% agar lebih efektif membasmi kuman.
Cucilah tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah, serta setelah batuk atau bersin. Cuci tangan juga penting dilakukan sebelum menyusui bayi atau memerah ASI.

2. Menggunakan masker

Banyak yang menggunakan masker kain untuk mencegah infeksi virus Corona, padahal masker tersebut belum tentu efektif. Secara umum, ada dua tipe masker yang bisa Anda digunakan untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.
Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali pakai yang umum digunakan. Masker ini mudah ditemukan, harganya terjangkau, dan nyaman dipakai, sehingga banyak orang yang menggunakan masker ini saat beraktivitas sehari-hari.
Cara pakai masker bedah yang benar adalah sisi berwarna pada masker harus menghadap ke luar, sementara sisi dalamnya yang berwarna putih menghadap wajah dan menutupi dagu, hidung, dan mulut. Sisi berwarna putih terbuat dari material yang dapat menyerap kotoran dan menyaring kuman dari udara.
Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun penggunaan masker ini tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk infeksi virus Corona. Penggunaan masker lebih disarankan bagi orang yang sedang sakit untuk mencegah penyebaran virus dan kuman, ketimbang pada orang yang sehat.
Sedangkan masker N95 adalah jenis masker yang dirancang khusus untuk menyaring partikel berbahaya di udara. Jenis masker inilah yang sebenarnya lebih direkomendasikan untuk mencegah infeksi virus Corona. Meski demikian, masker ini kurang nyaman untuk dikenakan sehari-hari dan harganya pun relatif mahal.
Ketika melepaskan masker dari wajah, baik masker bedah maupun masker N95, hindari menyentuh bagian depan masker, sebab bagian tersebut penuh dengan kuman yang menempel. Setelah melepas masker, cucilah tangan dengan sabun atau hand sanitizer, agar tangan bersih dari kuman yang menempel.

3. Menjaga daya tahan tubuh

Daya tahan tubuh yang kuat dapat mencegah munculnya berbagai macam penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Anda disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak. Bila perlu, Anda juga menambah konsumsi suplemen sesuai anjuran dokter.
Selain itu, rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan virus Corona.
Beberapa informasi menyebutkan bahwa berjemur di bawah sinar matahari juga dapat mencegah infeksi virus Corona. Sayangnya hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

4. Tidak pergi ke negara terjangkit

Tidak hanya Tiongkok, penyakit infeksi virus Corona kini juga sudah mewabah ke beberapa negara lain, seperti Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, India, Amerika Serikat, dan Eropa. Virus Corona juga sudah terkonfirmasi ditemukan di negara-negara tetangga Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Agar tidak tertular virus ini, Anda disarankan untuk tidak bepergian ke tempat-tempat yang sudah memiliki kasus infeksi virus Corona atau berpotensi menjadi lokasi penyebaran coronavirus, baik di luar maupun dalam negeri.
Anda juga disarankan untuk melakukan physical distancing dengan cara menjaga jarak minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain dan hindari bepergian ke tempat yang ramai. Selama di rumah, Anda juga perlu rutin membersihkan rumah guna mengurangi risiko tertular virus Corona.

5. Menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan coronavirus

Coronavirus jenis baru diduga kuat berasal dari kelelawar dan disebarkan oleh beberapa hewan mamalia dan reptil. Oleh karena itu, hindarilah kontak dengan hewan-hewan tersebut.
Jika ingin mengonsumsi daging atau ikan, pastikan daging atau ikan tersebut sudah dicuci dan dimasak hingga benar-benar matang. Hindari mengonsumsi daging atau ikan yang sudah tidak segar atau busuk.
Bila Anda mengalami gejala flu, seperti batuk, demam, dan pilek, yang disertai lemas dan sesak napas, apalagi bila dalam 2 minggu terakhir Anda bepergian ke Tiongkok atau negara-negara lain yang sudah memiliki kasus infeksi virus Corona, segeralah tanyakan ke dokter agar dapat dipastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.
Butuh APD berkulitas dan terjangkau?
Bisa Hubungi Kami Disini :
Our Office : Jl. Radin Inten II No. 61A Duren Sawit
Phone : 0816 1740 8900
Fax : (021) 8690 6781
E-mail : sales@anm.co.id
Website : http://www.anm.co.id

Jumat, 17 April 2020

Gejala Baru Virus Corona, Kulit Merah dan Gatal-gatal



Ahli Perancis baru-baru ini mengatakan bahwa virus corona SARS-CoV-2 dapat menyebabkan gejala dermatologis, seperti pseudo-frostbite (radang dingin semu), kulit kemerahan yang kadang menyakitkan, dan gatal-gatal.



Menurut persatuan dokter spesialis kulit dan penyakit kelamin Perancis (SNDV), gejala dermatologis itu memengaruhi tubuh di luar sistem pernapasan dan kemungkinan terkait dengan infeksi virus corona baru penyebab Covid-19.

Banyaknya pasien Covid-19 yang melaporkan gejala di atas semakin menguatkan bahwa hal ini berhubungan dengan infeksi virus corona.

"Gejala dermatologis dapat muncul tanpa disertai gejala pernapasan," ungkap SNDV dalam siaran persnya, seperti dilansir The Jerusalem Post, Minggu (12/4/2020).

Sekitar 400 pakar kulit di Perancis telah mendiskusikan gejala baru ini melalui grup WhatsApp khusus.

Mereka menyoroti lesi kulit yang mungkin terkait dengan tanda Covid-19 lainnya, seperti masalah pernapasan.

Untuk diketahui, lesi kulit adalah jaringan kulit yang tumbuh abnormal, baik di permukaan maupun di bawah permukaan kulit.

Dari diskusi itu diketahui bahwa tidak semua pasien Covid-19 mengalami komplikasi dan banyak juga yang tidak mengalami gangguan pernapasan sama sekali, sementara sistem kekebalan tubuh melawan virus.

Dari penelitian sebelumnya diketahui bahwa pasien Covid-19 yang tidak merasakan gejala apa pun masih dapat menginfeksi orang lain. Oleh sebab itu, di rumah saja adalah cara tepat untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona baru.

"Analisis dari banyak kasus yang dilaporkan ke SNDV menunjukkan bahwa manifestasi kulit ini dapat dikaitkan dengan Covid-19. Kami memperingatkan masyarakat dan tenaga medis untuk mendeteksi pasien yang berpotensi menularkan virus secepat mungkin," kata SNDV dalam siaran pers yang dilansir New York Times.
Aneka gejala baru virus corona

Kendati demikian, beberapa gejala baru telah ditemukan selama sebulan terakhir yang mungkin terkait dengan virus corona baru. Beberapa gejala muncul tanpa disertai gejala pernapasan.

Pada akhir Maret, British Rhinological Society dan American Academy of Otolaryngology melaporkan bukti anekdotal yang menunjukkan bahwa hilangnya indera penciuman dan pengecap menjadi gejala Covid-19.


New York Times pun memberitakan, laporan dari berbagai negara telah mengindikasikan bahwa sejumlah besar pasien Covid-19 mengalami anosmia (gangguan pada indera penciuman), kehilangan indera penciuman, dan ageusia (masih bisa merasakan makanan, tapi kepekaannya berkurang).

Para profesional medis belum mengetahui pasti apa yang menyebabkan gangguan pada indera penciuman dan perasa pada pasien Covid-19.

Beberapa virus mungkin menghancurkan sel atau reseptor sel di hidung, sementara yang lain menginfeksi otak melalui saraf sensor penciuman.

Kemampuan menginfeksi otak dapat menjelaskan beberapa kasus gangguan pernapasan pada pasien Covid-19. Bukti menunjukkan bahwa virus corona dapat menyerang sistem saraf pusat.

Times melaporkan, beberapa pasien Covid-19 juga mengalami masalah neurologis, termasuk kebingungan, stroke, dan kejang.

Beberapa pasien juga melaporkan acroparesthesia, kesemutan, atau mati rasa di area tangan dan kaki.
Sementara pasien yang lain mengalami serangan jantung serius, tetapi tanpa penyumbatan pembuluh darah.

Menurut Forbes, banyak gejala baru yang mungkin merupakan tanda virus corona. Namun sayangnya, hal ini belum dapat ditangani lebih jauh karena semua dokter di seluruh dunia sibuk menangani pasien Covid-19 yang terus berdatangan.


Butuh APD berkulitas dan terjangkau?

Bisa Hubungi Kami Disini :


Our Office : Jl. Radin Inten II No. 61A Duren Sawit
Phone : 0816 1740 8900
Fax : (021) 8690 6781
E-mail : sales@anm.co.id
Website : http://www.anm.co.id

Rabu, 15 April 2020

Apa Gejala Virus Corona?

 
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
 
 
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal ini membuat beberapa negara di luar negeri menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri, diberlakukan kebijakan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Gejala Virus Corona (COVID-19)
 
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.
Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:
  • Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
  • Batuk
  • Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.
Kapan harus ke dokter

Segera lakukan isolasi mandiri bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kontak dengan penderita COVID-19 atau berada di daerah yang memiliki kasus COVID-19. Setelah itu, hubungi hotline COVID-19 di 119 Ext. 9 untuk mendapatkan pengarahan lebih lanjut.
Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.
Bila Anda memerlukan pemeriksaan langsung oleh dokter, jangan langsung ke rumah sakit karena itu akan meningkatkan risiko Anda tertular atau menularkan virus Corona ke orang lain. Anda bisa membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit melalui aplikasi Alodokter agar bisa diarahkan ke dokter terdekat yang dapat membantu Anda.
Penyebab Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
  • Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat penderita COVID-19 batuk atau bersin
  • Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
  • Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Diagnosis Virus Corona (COVID-19)

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.
Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:
  • Rapid test sebagai penyaring
  • Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
  • Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
Pengobatan Virus Corona (COVID-19)

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:
  • Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
  • Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
  • Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh
Komplikasi Virus Corona (COVID-19)

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini:
  • Pneumonia (infeksi paru-paru)
  • Infeksi sekunder pada organ lain
  • Gagal ginjal
  • Acute cardiac injury
  • Acute respiratory distress syndrome
  • Kematian
Pencegahan Virus Corona (COVID-19)

Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:
  • Terapkan physical distancing, yaitu menjaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, dan jangan dulu ke luar rumah kecuali ada keperluan mendesak.
  • Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
  • Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
  • Tingkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
  • Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
  • Hindari kontak dengan penderita atau orang yang dicurigai menderita COVID-19.
  • Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
  • Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
  • Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan, termasuk kebersihan rumah.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam pemantauan) maupun PDP (pasien dalam pengawasan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
  • Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
  • Bila ingin ke rumah sakit saat gejala bertambah berat, sebaiknya hubungi dulu pihak rumah sakit untuk menjemput.
  • Lakukan isolasi mandiri dengan cara tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
  • Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
  • Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
  • Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
  • Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
  • Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
Butuh APD berkulitas dan terjangkau?
Bisa Hubungi Kami Disini :
 
Our Office : Jl. Radin Inten II No. 61A Duren Sawit
Phone : 0816 1740 8900
Fax : (021) 8690 6781
E-mail : sales@anm.co.id
Website : http://www.anm.co.id  

Selasa, 14 April 2020

Apa Istilah ODP, PDP, Suspect, dan OTG?

Karena ketidaktahuan itu, wajar jika banyak orang yang bingung atau salah sangka. Untuk itu, inilah pengertian atau arti istilah ODP, PDP, suspect, dan OTG yang Anda perlu ketahui.
Sejak pandemi virus Corona melanda lebih 190 negara di dunia, banyak istilah yang ditemui seputar virus penyebab COVID-19 ini. Beberapa istilah cukup didengar masyarakat di Indonesia seperti OTG, ODP, PDP.

Beberapa orang mungkin masih belum mengerti apa itu OTG, ODP, PDP, dan perbedaan di antara ketiganya. Padahal, penting bagi publik mengetahui definisi ketiganya.

Istilah tersebut menunjuk pada status penderita yang berhubungan dengan COVID-19 di Indonesia. OTG adalah Orang Tanpa Gejala, ODP adalah Orang Dalam Pemantauan, dan PDP adalah Pasien Dalam Pengawasan.

Ketiga istilah tersebut telah tercantum dalam Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 Kementerian Kesehatan RI. Pembagian status pada pasien yang memiliki hubungan dengan COVID-19 ini berguna untuk memantau kondisi kesehatan dengan bantuan fasilitas kesehatan.

1. Orang Tanpa Gejala (OTG)

Seorang wanita saat diperiksa suhu tubuhnya dan tangannya ketika memasuki Pusat Perbelanjaan Palladium, di Teheran utara, Iran. Demam yang merupakan salah satu gejala dari infeksi corona menjadikan termometer sebagai salah satu alat untuk mendeteksi.
1. Orang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang positif COVID- 19.
2. Orang tanpa gejala merupakan kontak erat dengan kasus positif COVID-19.

2. Orang Dalam Pemantauan (ODP)
Pekerja medis berpakaian pelindung mengumpulkan sampel untuk tes asam nukleat dari pasien yang diduga terinfeksi virus corona di hotel yang digunakan dalam isolasi medis virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
1. Orang yang mengalami demam (≥38C) atau riwayat demam; atau gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal.

2. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk, dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel COVID-19.

3. Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

1. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38C) atau riwayat demam; disertai satu di antara gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak napas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat, dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal.

2. Orang dengan demam (≥38oC) atau riwayat demam atau ISPA, dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi atau probabel COVID-19.

3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat, yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.


4. Suspect
Manakala PDP ternyata memiliki riwayat kontak yang diyakini dengan orang positif COVID-19, maka orang itu dimasukkan dalam kriteria 'suspect'.

Istilah suspect merujuk pada orang yang sudah menunjukkan gejala corona. Mereka diduga kuat sudah melakukan kontak dekat dengan pasien positif corona.

Pasien dalam kategori suspect akan diperiksa menggunakan dua metode, yaitu Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Genome Sequencing.

Dua metode pemeriksaan itu akan dilakukan untuk melihat status infeksi corona pada tubuh orang dalam kategori 'suspect', apakah positif atau negatif.

Untuk diketahui, semua orang dengan status ODP, PDP, dan suspect akan diberitahu oleh petugas kesehatan terkait.

Pada umumnya, ketiga kelompok tersebut akan mendapat instruksi untuk menjalani karantina selama 14 hari.

Bagi orang yang termasuk kategori ODP, harus melakukan isolasi diri dengan berdiam di rumah selama 14 hari atau disebut karantina mandiri.

Sementara, isolasi atau karantina bagi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) seharusnya dilakukan di rumah sakit.
Biaya Ditanggung Pemerintah Indonesia
Sebagai informasi, semua biaya perawatan bagi pasien terkait kasus COVID-19 akan ditanggung negara sejak orang tersebut ditetapkan sebagai ODP.
Jaminan biaya perawatan di rumah sakit bagi pasien terkait kasus COVID-19 sudah tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) Nomor HK.01.07/MENKES/104/104/2020.
Dengan catatan, pasien yang diduga tertular virus corona telah mendapat rujukan dari rumah sakit yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Sebanyak 100 rumah sakit rujukan yang tersebar di 32 provinsi Indonesia telah disiapkan oleh pihak Kementerian Kesehatan.
Butuh APD berkulitas dan terjangkau?
Bisa Hubungi Kami Disini :
Our Office:Jl. Radin Inten II No. 61A Duren Sawit
Phone:0816 1740 8900
Fax:(021) 8690 6781
E-mail:sales@anm.co.id
Website:http://www.anm.co.id

Senin, 13 April 2020

Apa Itu Alat pelindung diri (APD)?

Alat pelindung diri atau sering disebut APD sangatlah penting, saat bekerja APD dapat mencegah dan mengurangi risiko apabila terjadi kecelakaan kerja, dalam beberapa pekerjaan dengan berisiko tinggi, alat pelindung diri wajib dikenakan oleh pekerja. Jenis alat pelindung diri ysangatlah banyak dan beragam dan umumnya tidak sama, tergantung jenis pekerjaan yang akan dilakukan.

Apa Itu Alat Pelindung Diri (APD)? 

 

Alat pelindung diri adalah semua alat atau perlengkapan yang wajib digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya seperti cedera atau penyakit serius terkait pekerjaannya. Alat pelindung diri sudah didesain khusus untuk melindungi penggunanya sesuai dengan jenis pekerjaannya, misalnya APD untuk pekerja konstruksi tidak akan sama dengan APD untuk pekerja di laboratorium.
Semua perlengkapan APD harus memenuhi standar dan persyaratan yang berlaku, seperti bersih, pas, dan nyaman dikenakan oleh pekerja, serta harus diganti secara berkala jika sudah tidak berfungsi dengan baik dan sudah habis masa pakainya.
Jenis – Jenis Alat Pelindung Diri
Kewajiban menggunakan APD ini sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Bentuk dari alat tersebut tergantung pada fungsinya, yakni:

1. Alat pelindung kepala

Helm Proyek-800x800.jpg
Alat pelindung kepala fungsinya untuk melindungi kepala dari hantaman atau benturan, pukulan, atau cedera kepala akibat benda keras yang membentur kepala Alat ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia dan suhu extrem. Jenis alat pelindung kepala umumnya helm pengaman (safety helmet), topi atau tudung kepala, dan pelindung rambut.

2. Alat pelindung mata dan muka

Alat-Pelindung-Mata-dan-Wajah.jpg
Alat pelindung mata dan muka berfungsi untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, gas dan partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas, atau uap.
Alat pelindung diri yang menutup wajah dan mata juga penting digunakan untuk mengurangi risiko munculnya gangguan kesehatan atau cedera akibat paparan radiasi, pancaran cahaya, dan benturan atau pukulan benda keras atau tajam.
Alat pelindung mata yang umumnya digunakan adalah kacamata khusus atau spectacles dan goggles. Sedangkan alat pelindung muka terdiri dari tameng muka (face shield) atau full face masker, yaitu masker yang menutupi seluruh bagian wajah.

3. Alat pelindung telinga

 

8bd6ad4ea3cd5fd919addcfe6f655513.jpg
Penutup telinga ini terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear muff) yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan (polusi suara) atau tekanan udara.
Umumnya alat pelindung telinga ini dipakai untuk melindungi telinga dari kebisingan(berisik) alat – alat pabrik seperti saat proses pemotongan besi, las bahkan diapakai saat latihan menembak oleh polisi dan tentara.

4. Alat pelindung saluran pernapasan

Powered-Air-Purifying-Respirator.jpg
Fungsi alat ini adalah untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara bersih atau menyaring paparan zat atau benda berbahaya, seperti mikroorganisme (virus, bakteri, dan jamur), debu, kabut, uap, asap, dan gas kimia tertentu, agar tidak terhirup dan masuk ke dalam tubuh.Alat pelindung pernapasan terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
  • Masker.
  • Respirator.
  • Tabung atau cartridge khusus untuk menyalurkan oksigen.
  • Tangki selam dan regulator, untuk pekerja yang bekerja di dalam air.
Jika pekerja mengalami gangguan pernapasan di tempat kerja, idealnya juga tersedia alat bantu pernapasan, seperti masker dan tabung oksigen.

5. Alat pelindung tangan

sarung tangan.png
Pelindung tangan atau sarung tangan berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas atau dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan atau pukulan, tergores benda tajam, atau infeksi.Sarung tangan ini terbuat dari material yang beraneka macam, tergantung pada kebutuhan dan pekerjaan. Sarung tangan ini ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain, karet, atau bahan khusus untuk melindungi tangan dari zat kimia tertentu.

6. Alat pelindung kaki

 

kisspng-wellington-boot-personal-protective-equipment-stee-5afa213d7096c2.4658869615263419494612.jpg
Alat ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin dan bahan kimia berbahaya, serta terpeleset karena permukaan yang licin. Jenis alat pelindung kaki berupa sepatu karet (boot) dan safety shoes.

7. Pakaian pelindung

Wearpack-Batam-Coverall-Batam.jpg
Pakaian pelindung berfungsi untuk melindungi tubuh dari suhu panas atau dingin yang ekstrim, paparan api dan benda panas, percikan bahan kimia, uap panas, benturan, radiasi, gigitan atau sengatan binatang, serta infeksi virus, jamur, dan bakteri.Jenis pakaian pelindung terdiri dari rompi (vests), celemek (apron atau coveralls), jaket, dan pakaian terusan (one piece coverall).

8. Sabuk dan tali keselamatan

 

DL-C2.jpg
Beberapa pekerjaan mengharuskan pekerjanya untuk bekerja pada posisi yang cukup berbahaya, seperti di ketinggian atau dalam ruangan yang sempit di bawah tanah. Sabuk dan tali keselamatan ini berfungsi untuk membatasi gerakan pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang aman.

9. Pelampung

 

LIFE_VEST_ATUNAS_DETAIL_02.jpg 
Pelampung digunakan oleh pekerja yang bekerja di atas air atau di permukaan air supaya bisa mengambang dan tidak tenggelam. Pelampung ini terdiri dari life jacket atau life vest.Penting untuk diingat bahwa penggunaan alat pelindung diri sangat penting untuk melindungi diri dari kecelakaan kerja. Namun sayangnya, masih banyak pekerja yang enggan memakai APD dengan alasan tidak nyaman, repot, berat, atau sesak.
Selain digunakan saat bekerja, APD sangat penting digunakan saat membersihkan rumah atau tempat tertentu dari sarang binatang pembawa kuman atau virus, misalnya hantavirus. Meski kadang dapat membuat penggunanya tidak leluasa bergerak dan tidak nyaman, APD wajib dikenakan setiap saat ketika sedang bekerja.
Terlebih jika sudah ditetapkan oleh aturan perusahaan dan pemerintah. Tujuannya adalah untuk mencegah masalah kesehatan serius dan cedera yang berpotensi mengancam nyawa atau menimbulkan kecacatan. Jangan lupa beli dan dapatkan APD yang berkualitas dan berstandar SNI demi kenyamanan Kita semua.
Butuh APD berkulitas dan terjangkau?
Bisa Hubungi Kami Disini :
Our Office : Jl. Radin Inten II No. 61A Duren Sawit
Phone : (021) 8690 6782, 0816 1740 8900
Fax : (021) 8690 6781
E-mail : sales@anm.co.idanugrah.niaga.mandiri@gmail.com
Website : http://www.anm.co.id

Minggu, 12 April 2020

Jenis - Jenis Masker Dan Fungsinya

Wabah virus corona yang semakin meluas membuat masker banyak dicari orang. Di Tiongkok, masyarakat sampai mengantre demi mendapatkan benda penutup hidung tersebut karena dipercaya melindungi diri dari wabah yang sedang melanda.

Masker memiliki jenis yang beragam dan tentu dengan fungsinya yang berbeda-beda, mulai dari masker sekali pakai hingga yang bisa digunakan berulang-ulang. Namun, tidak semua masyarakat mengetahui fungsinya dengan tepat. Kebanyakan hanya berpikir yang terpenting masker tersebut bisa menutupi hidungnya.

Untuk itu, berikut ini macam-macam masker berdasarkan fungsinya

1. Masker Bedah

45914-ilustrasi-masker.jpg
Masker bedah menjadi salah satu yang mudah ditemukan di apotek. Umumnya masker ini memiliki warna biru atau hijau. Dikutip dari Asia One, masker bedah dirancang untuk menjaga pemakainya dari tetesan partikel besar atau percikan air dari mulut seseorang yang jaraknya dekat dengan pemakai.

Oleh karena itu, masker bedah memiliki ukuran yang lebih longgar dan biasanya terbuat dari tiga lapisan, yaitu dua lapisan luar dan satu lapisan di tengah yang berfungsi sebagai filter.

Masker bedah harus memiliki efisiensi penyaringan sebesar 80 persen atau lebih tinggi. Masker ini umumnya digunakan dalam industri perawatan kesehatan dan tidak cocok untuk digunakan dalam pekerjaan bangunan.

Penggunaan masker bedah yang benar ialah dengan lapisan berwarna yang menghadap ke luar. Lapisan putih adalah bahan yang berfungsi menyerap kelembaban dan lendir. Lapisan berwarna merupakan anti air untuk mencegah cairan apa pun yang diserap ke dalam topeng.

2. Masker N95

1030813634.jpg


Masker N-95 dikenal sebagai respirator udara yang melindungi pemakainya dengan menyaring partikel berbahaya. Namun, masker N95 hanya bisa berfungsi untuk kotoran dan debu saja, tidak untuk gas dan uap.

Diketahui masker N95 memiliki efisiensi penyaringan mencapai 95 persen jika digunakan dengan cara yang benar. Meski begitu, mereka hanya efektif terhadap partikel dan patogen yang berdiameter 0,3 mikron saja.

Dilansir dari Kebijakan Kesehatan Indonesia (kebijakankesehatanindonesia.net), masker N95 ini tidak boleh digunakan lebih dari delapan jam. Sebab, lepas delapan jam masker tersebut tidak efektif lagi menahan partikel dan asap.

3. Masker Gas

Korean_K3_Gas_Mask.jpg

Masker gas berfungsi untuk melindungi diri dari gas dan uap yang berbahaya. Masker ini akan efektif digunakan dengan adanya filter yang tepat untuk bahan kimia tertentu. Biasanya, masker gas tidak menyaring partikel udara kecuali didesain dengan memiliki filter untuk menghalaunya.

Dalam kehidupan sehari-hari, masker gas memang tidak banyak ditemui. Umumnya, masker ini dipakai oleh petugas khusus saat terjadi kebakaran bangunan maupun hutan. Selain itu, pekerja pabrik pengelasan besi, petugas di laboratorium kimia, dan tukang cat pun bisa memanfaatkannya untuk melindungi pernapasan dari kontaminasi kimia.

Tekstur masker gas memiliki material yang keras dengan bentuk yang cembung ke arah luar. Filter yang terdapat di masker ini pun bisa diganti sesuai kebutuhan.

 

4. Masker P95

image.jpg



Lain halnya dengan masker tipe N, masker P95 memiliki kemampuan untuk menyaring partikel yang mengandung minyak dilepaskan, seperti bensin, solar, minyak tanah, cat, dan minyak goreng.

Pengguna yang memakai masker jenis ini biasanya berada di wilayah berminyak seperti pompa bensin, kalang minyak, pabrik farmasi, dan pabrik lainnya yang memproses minyak. Masker P95 dapat digunakan selama 40 jam dalam jangka waktu 30 hari.

5.  Masker N99 dan N100

n95-100.jpg
Masker N99  dan N100 menjadi pilihan yang tepat dan jauh lebih kuat dibandingkan dengan N95. Kedua masker ini masing-masing memiliki tiga lapisan filter.

Lapisan pertama berfungsi untuk menjebak partikel-partikel kasar seperti debu dan pasir, lapisan tengahnya ampuh menyaring partikel yang masuk, dan lapisan terdalam berfungsi melindungi dari gas seperti senyawa organik yang mudah menguap dan berbau busuk.

Perbedaan di antara kedua masker ini adalah kemampuannya dalam menyaring udara. Masker N99 mampu menyaring udara hingga 99 persen, sedangkan masker N100 sampai 100 persen.

6.  Masker Pitta

remax_remax_pitta.jpg
Masker pitta memiliki bentuk yang lebih menarik dan stylish dibanding yang lainnya. Masker ini kebanyakan digunakan oleh masyarakat Jepang dan Korea untuk menghalau masuknya serbuk sari ke hidung.

Sayangnya, masker pitta tidak memiliki lembaran filter atau penyaring, padahal itu bagian penting untuk melindungi penggunanya dari kontaminasi partikel virus dan kuman yang terbawa oleh udara. Namun, bila ingin terhindar dari debu dan partikel yang cukup besar, masker ini bisa menjadi pilihannya.
Semoga artikel di atas tentang jenis - jenis masker dan fungsinya dapat bermanfaat, dengan memakai masker Kita bisa menyaring bakteri atau kuman yang ada di udara sehingga Kita bisa terhindar dari berbagai penyakit.

Itulah pentingya memakai masker ditengah pandemi korona saat ini, apabila Anda butuh masker berkualitas dengtan harga terjangkau, bisa hubungi Kami disini dan dapatkan penawaran menarik dari Kami.

Our Office:Jl. Radin Inten II No. 61A Duren Sawit - Jakarta Timur 13440
Phone:(021) 8690 6782 - 8690 6783
Fax:(021) 8690 6781 | Pin BB : 226D32CC
E-mail:sales@alatlabor.com
Website:http://www.alatlabor.com

Rabu, 08 April 2020

Mikroskop – Pengertian, Sejarah, Fungsi, Bagian, Jenis Mikroskop

Pengertian Mikroskop


Pengertian mikroskop sebenarnya merupakan alat yang digunakan untuk melihat objek dengan ukuran kecil, karena sangat kecilnya objek yang diamati sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Beberapa objek yang biasa diamati menggunakan mikroskop diantaranya mikro organisme, jaringan (tumbuhan atau hewan), bakteri hingga virus.
Mikroskop sendiri merupakan serapan dari bahasa Yunani, yakni :
Micro yang berarti kecil, dan
Scopein yang berarti melihat
Dari dua suku kata ini, bisa kita simpulkan bahwa mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat sesuatu dengan ukuran yang kecil. Beberapa pengertian mikroskop dikutip dari Wikipedia dan website lain, sebagai berikut:
Pengertian Mikroskop menurut Wikipedia
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata
Pengertian Mikroskop menurut Portal-ilmu.com
Pengertian mikroskop bisa dipahami sebagai alat optik yang berguna untuk alat bantu dalam melihat dan mengamati benda -benda yang ukurannya sangat kecil sehingga tidak mampu dilihat dengan hanya mata telanjang. Jadi, secara sederhana mikroskop adalah alat bantu untuk melihat benda -benda berukuran sangat kecil, atau mikro
Pengertian Mikroskop menurut Rumus.co.id
Pengertian mikroskop adalah alat yang di gunakan sebagai pembesar. Biasanya mikroskop di gunakan untuk penelitian. Untuk melihat partikel kecil atau gambar yang berukuran kecil (mikro) alat ini sangat berguna, karena alat ini memiliki sekitar 10x lebih besar melihat dari gambar aslinya
Nah, dari beberapa pengertian tentang mikroskop diatas, tentu kita bisa menarik kesimpulan. Mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda atau objek yang ukurannya kecil, bahkan sangat kecil, agar terlihat lebih besar dan bisa dilakukan pengamatan terhadap objek tersebut.
Jika kita mengacu pada pengertian mikroskop menurut rumus.co.id, sebetulnya mikroskop memiliki fitur utama berupa perbesaran objek. Nah, perbesaran inilah yang mempermudah kita melihat objek dengan ukuran sangat kecil(mikro). Perbesaran yang umum pada mikroskop dipasaran adalah 4x, 10x, 40x dan 100x perbesaran.
Biasanya ketika kita membicarakan tentang mikroskop sangat erat kaitannya dengan kata “mikroskopis”, apa sih mikroskopis itu?
Mikroskopis adalah sebuah pengertian yang menjelaskan suatu sifat objek yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya yang kecil. Untuk melihat objek mikroskopis biasanya dibutuhkan alat bantu berupa kaca pembesar, atau bahkan mikroskop itu sendiri.
Kalau seandainya saya perlihatkan beberapa gambar, apakan kalian bisa menebak gambar apakah ini? Mungkinkah ini sebuah objek yang diamati dengan menggunakan mikroskop?
Nah, dari pengertian diatas mungkin kalian sudah ada gambaran mengenai pengertian mikroskop dan sifat mikroskopis suatu objek. Ketika anda membaca artikel tentang mikroskop, ada juga mungkin akan membaca tentang :
  • mikroskop binokuler
  • mikroskop cahaya
  • mikroskop elektron
  • mikroskop stereo
  • mikroskop digital
  • mikroskop monokuler
Hal-hal yang kadang menjadi terpeleset ketika membahas tentang mikroskop adalah mikroskop word, mikroskop excel, mikroskop office, mikroskop word 2007. Tentu kalian akan bisa membedakan antara mikroskop dan Microsoft, dimana mikroskop adalah sebuah alat laboratorium dan Microsoft yang merupakan brand aplikasi atau software, jadi jangan sampai salah ketik lagi yah tentang mikroskop.
History of microscope atau sejarah mikroskop, kira-kira berawal dari mana ya? Apakah mungkin mikroskop berawal dari kaca pembesar yang dirangkai sedemikian rupa sehingga meningkatkan fungsinya untuk mengamati objek dengan ukuran yang kecil.
Ketika kita berbicara tentang sejarah mikroskop, tentu kita akan bertemu dengan nama-nama yang asing di pendengaran kita seperti:
  • Zaccharias Janssen and Hans
  • Galileo Galilei
  • Anthony Leeuwenhoek
  • Robert Hooke

Sejarah tentang mikroskop berawal dari ditemukannya kaca oleh bangsa Romawi sekitar abad ke-1 Masehi, atau sekitar tahun 100. Mereka mulai menggunakan kaca, menguji dan ber-eksperiman dengan berbagai bentuk kaca yang bening.
Pada suatu kondisi mereka menemukan sebuah kaca dengan struktur tebal pada bagian tengah dan tipis pada tepi(pinggirannya). Mungkin ini yang dimaksud dengan lensa cembung pada saat itu. Mereka mulai menyadari dan menggunakan lensa tersebut untuk melihat benda-benda di sekitar mereka, dan ternyata menjadi terlihat lebih besar dari ukuran aslinya.
Jadi benarlah bahwa mikroskop bermula dari ditemukannya kaca, lalu kemudian ditemukan lensa cembung, lalu digunakannya lensa cembung untuk melihat benda dengan ukuran yang kecil bahkan digunakan untuk memfokuskan cahaya matahari sehingga bisa membakar benda-benda tertentu.
Lensa yang ditemukan bangsa romawi ini tidak banyak digunakan hingga abad ke-13, hingga kemudian terdapat pengrajin lensa  yang memproduksi lensa untuk dijadikan kacamata.
Mikroskop sederhana yang paling awal ditemukan merupakan kaca pembesar dengan pembesaran sekitar 6 sampai 10 kali pembesaran. Hal-hal yang paling umum dan sering diamati adalah serangga kecil dan kutu. Awalnya kaca pembesar ini memiliki sebutan “flea glasses”.
Sekitar tahun 1590an Zaccharias Janssen dan ayahnya Hans membuat eksperimen dengan lensa cembung ini. Mereka mencoba memasukan beberapa lensa cembung ke dalam tabung dan menciptakan penemuan yang sangat penting. Pada eksperimen ini ditemukan bahwa objek di ujung tabung menjadi terlihat begitu besar, melebihi kaca pembesar atau mikroskop sederhana pada versi sebelumnya. Zaccharias Janssen dan Hans ternyata baru saja menemukan mikroskop majemuk(dikenal dengan istilah mikroskop yang menggunakan dua lensa atau lebih).
Galileo Galilei mendengar eksperimen yang dilakukan oleh Janssen dan Hans, kemudian ia mulai bereksperimen sendiri. Galileo mulai menggambarkan prinsip-prinsip lensa, cahaya dan  menerapkannya pada mikroskop dan teleskop. Ia juga mulai menambahkan alat pemfokusan pada mikroskopnya dan menjelajahi langit dengan teleskopnya.
Di negara lain terdapat Anthony Leeuwenhoek dari belanda yang menjadi sangat tertarik pada lensa dan kaca pembesar. Ia tertarik untuk mengamati dan menghitung jumlah benang di kain tenun. Anthony menjadi sangat tertarik dengan lensa, ia mulai  belajar membuat lensa, menggiling dan memolesnya hingga mencapai ukuran dan kelengkungan yang tepat. Lensa buatan Anthony bahkan mampu melakukan pembesaran hingga 270X.
Leeuwenhoek menjadi terlibat lebih dalam sains dan ilmu pengetahuan dengan mikroskop buatannya. Hal-hal baru yang kemudian diamati oleh beliau adalah bakteri, ragi, sel, darah dan banyak binatang kecil yang ada pada setetes air. Sekitar tahun 1632-1723 Anthony Leeuwenhoek menjadi terkenal dan dipanggil dengan sebutan “Father of Microscopy” atau “Bapak Mikroskop”
Disisi lain terdapat Robert Hooke, seorang berkebangsaan Inggris(kadang disebut “English Father of Microscopy”), juga merupakan orang yang berpengaruh besar dalam menciptakan desain-desain mikroskop yang tepat, beliau menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk bekerja dengan mikroskop.
Hingga sekitar pertengahan abad ke-19 langkah besar peradaban mikroskop dibuat, hingga muncul berbagai instrumen berkualitas seperti mikroskop saat ini dihadapan kita. Beberapa negara yang pernah menjadi produsen mikroskop adalah Jerman, Amerika, Jepang, Itali dan Cina. Pastikan anda mendapat mikroskop dengan kualitas yang terbaik untuk laboratorium anda.
Apa sih fungsi mikroskop? Kalau kalian sebelumnya telah membaca pengertian tentang mikroskop, tentu sudah ada gambaran tentang fungsi mikroskop secara umum. Gambaran umum atau fungsi utama dari mikroskop adalah untuk melihat benda dalam ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Nah… kira-kira apa saja objek yang biasa dilihat dengan mikroskop? Berikut adalah beberapa objek berukuran mikroskopis yang biasa diamati dengan mikroskop:
  • Jaringan pada hewan
  • Jaringan pada tumbuhan
  • Virus
  • Bakteri
  • Protozoa
Berdasarkan pada sumber cahayanya sebetulnya mikroskop dibagi menjadi 2 jenis, yakni mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Trus apa sih perbedaan antara mikroskop cahaya dan mikroskop electron?
Mikroskop cahaya merupakan jenis mikroskop yang memanfaatkan cahaya(alami atau buatan) sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek, sedangkan mikroskop elektron merupakan jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek.
Beberapa jenis mikroskop yang mungkin anda perlu ketahui fungsi dan aplikasi penggunaannya seperti mikroskop monokuler, mikroskop binokuler dan mikroskop trinokuler.
Jenis mikroskop pada umumnya dibagi menjadi 2, yakni: mikroskop cahaya(mikroskop optic) dan mikroskop elektron. Sedangkan jika mengacu pada istilah jenis-jenis mikroskop yang ada dipasaran tentu menjadi sangat luas, beberapa jenis mikroskop yang mungkin istilahnya familiar di telinga kita diantaranya :
  • Mikroskop Biological atau mikroskop biologi
  • Mikroskop Stereo
  • Mikroskop Fluorescence
  • Mikroskop Monokuler
  • Mikroskop Binokuler 
  • Mikroskop Trinokuler
  • Mikroskop Metallographic
  • Mikroskop Polarization
Nah, jadi banyak ya. Supaya mudah dipahami mari kita urai jenis-jenis mikroskop satu per satu.
Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang menggunakan cahaya sebagai sumber energi untuk memperbesar ukuran objek untuk diamati. Cahaya yang digunakan bisa menggunakan cahaya alami seperti matahari atau cahaya buatan seperti lampu. Cahaya ini juga dibantu oleh lensa untuk memfokuskan pada objek yang akan diamati.
Beberapa jenis mikroskop cahaya yang beredar di pasaran memiliki perbesaran yang hampir sama, yakni:
  • 4 kali perbesaran
  • 10 kali perbesaran
  • 40 kali perbesaran
  • 100 kali perbesaran
Mikroskop monokuler merupakan jenis mikroskop yang masuk kedalam kategori mikroskop cahaya. Mikroskop jenis ini menggunakan 1 lensa okuler untuk mengamati objek yang diletakan pada meja preparat. 
Jenis mikroskop monokuler sepertinya merupakan jenis mikroskop dengan desain pertama kali ditemukan, karena jika dilihat dari bentuknya masih terlihat jadul dan ketinggalan zaman. Mikroskop monokuler biasanya digunakan untuk mengamati objek dengan satu mata saja. Untuk membedakan antara mikroskop monokuler, binokuler dan trinokuler silahkan lihat gambar berikut.
Mikroskop binokuler merupakan jenis mikroskop dengan tipe mikroskop cahaya seperti pada mikroskop monokuler, yang membedakannya adalah jumlah lensa okuler yang berjumlah 2. Jika pada mikroskop monokuler hanya terdapat satu lensa okuler, pada mikroskop binokuler terdapat dua lensa okuler, itulah yang menyebabkan disebut “bi” diaartikan “dua”. 
Jika anda sebagai seorang laboran dan diminta untuk melihat objek dengan satu mata atau dua mata, tentu anda akan memilih melihat dengan dua mata, kenyamanan melihat objek dengan dua mata menjadikan mikroskop binokuler pilihan yang tepat untuk pengguna laboratorium.
Mikroskop trinokuler merupakan jenis mikroskop dengan tipe mikroskop cahaya, jika pada mikroskop monokuler hanya bisa diamati dengan satu mata, mikroskop binokuler dengan dua mata, maka trinokuler bisa dipasangkan kamera sehingga bisa diamati menggunakan monitor. 
Bayangkan jika anda seorang tenaga pengajar yang ingin menjelaskan gambaran suatu objek yang diamati dengan menggunakan mikroskop, apa perlu satu persatu siswa melihat ke mikroskop secara bergantian, dengan bantuan kamera dan proyektor tentu akan lebih mudah dalam proses mempresentasikan objek tersebut.
Mikroskop elektron merupakan jenis mikroskop dengan bekerja dengan menggunakan sumber energi dari elektron untuk memperbesar bayangan objek. Mikroskop jenis ini menggunakan medan magnet sebagai pengganti lensa untuk mempusatkan energi pada objek yang diamati. 
Jika pada mikroskop cahaya perbesaran yang umum adalah 100 kali perbesaran, maka pada mikroskop elektron jumlah perbesaran bisa hingga 2 juta kali perbesaran baik menggunakan metode elektro statik maupun elektro magnetik. Jika berbicara tentang mikroskop elektron kita mungkin akan menemui dua istilah pada jenis mikroskop ini, sebagai berikut :
  • Scanning Electron Microscope (SEM)
  • Transmission Electron Microscope (TEM)
Bagian Bagian Mikroskop
Mikroskop sejak awal ditemukannya merupakan sebuah lensa cembung dengan fungsi seperti kaca pembesar. Seiring dengan perkembangannya, desain mikroskop menjadi sangat baik sehingga bisa digunakan dengan mudah oleh para penggunannya. Apa saja sih bagian pada mikroskop? Pada point ini kita akan membahas bagian-bagian pada mikroskop, supaya lebih mudah silahkan lihat gambar ilustrasi ya.
Bagian-bagian pada mikroskop:
  • Lensa okuler
  • Lensa Objektif
  • Revolver
  • Meja Preparat atau sample
  • Jepit Preparat
  • Kaki Penyangga
  • Diafragma
  • Lengan Mikroskop
  • Skala Preparat atau sample
  • Makrometer vertical
  • Mikrometer vertical
  • Makrometer horizontal
  • Mikrometer horizontal
  • Tuas pengatur kecerahan
  • Switch button
Masing-masing bagian pada mikroskop tentu memiliki fungsinya. Apa saja fungsi bagian pada mikroskop tersebut? Berikut penjelasannya:
Lensa Okuler Mikroskop merupakan lensa yang terletak pada bagian atas mikroskop, biasanya lensa okuler merupakan lensa yang paling dekat dengan mata observer(pengamat). Lensa okuler berfungsi untuk membentuk banyangan nyata dari lensa objektif. Jumlah lensa okuler pada mikroskop monokuler berjumlah satu, sehingga hanya bisa dilihat menggunakan sebelah mata. Dan jumlah lensa okuler pada mikroskop binokuler berjumlah dua, sehingga pengamatan dengan dua mata menjadi lebih nyaman.
Lensa Objektif Mikroskop merupakan lensa yang terletak dekat dengan objek(sample) yang akan diamati. Lensa objektif ini membentuk bayangan nyata dari suatu objek, letak lensa objektif biasanya terpasang pada revolver dengan jumlah tiga atau empat buah, tergantung jenis mikroskop.
Revolver Mikroskop merupakan tuas penyangga untuk lensa objektif, secara umum tugas revolver digunakan untuk mempermudah setting nilai pengamatan dari sebuah mikroskop. Pada point sebelumnya telah dijelaskan jika mikroskop umum memiliki perbesaran 4x, 10x, 40x dan 100x.
Meja Preparat Mikroskop merupakan bidang kecil pada mikroskop yang digunakan untuk meletakan sample yang akan diamati. Biasaya pada meja preparat terdapat capit tau klip yang digunakan untuk memegang sample agar tidak mudah bergeser.
Kaki Penyangga Mikroskop merupakan fitur tambahan pada mikroskop, fitur ini biasanya tidak selalu tersedia pada mikroskop-mikroskop jadul. Fungsi dari kaki penyangga ini ialah untuk penyangga mikroskop jika diletakan pada bidang yang tidak datar. Cara menggunakan fitur ini ialah dengan memutarnya hingga mikroskop mendapatkan posisi yang datar dan stabil.
Diafragma Mikroskop merupakan salah satu komponen di mikroskop yang terletak pada bagian bawah meja preparat, fungsi dari diafragma ini ialah menentukan jumlah cahaya yang masuk atau difokuskan ke sample.
Lengan Mikroskop merupakan salah satu bagian penting dari sebuah mikroskop, fungsi lengan mikroskop ini ialah sebagai rangka atau frame mikroskop itu sendiri. Lengan mikroskop juga memudahkan penggunakan untuk memindahkan mikroskop dari satu tempat ke tempat lain, tanpa harus memegang lensa-lensa secara langsung.
Skala Preparat Mikroskop merupakan fitur tambahan pada meja preparat, fungsi ini sebetulnya tidak selalu tersedia pada setiap mikroskop dan bersifat optional. Pada kenyataannya skala preparat ini digunakan untuk memudahkan penempatan sample sebelum diamati.
Makrometer dan Mikrometer Mikroskop merupakan tuas putar yang tersedia pada mikroskop, tuas ini biasanya memiliki fitur vertical maupun horizontal. Fungsi dari makrometer dan micrometer ini adalah untuk memfokuskan lensa pada objek yang diamati baik itu secara vertikal maupun secara horizontal. Makrometer bersifat besar, dan mikrometer bersifat kecil.
Tuas Pengatur Kecerahan merupakan sebuah potensiometer yang dihubungkan ke bola lampu pada mikroskop, fungsi dari tuas ini ialah untuk mengatur kecerahan cahaya yang dihasilkan untuk mengamati objek. Tuas ini berhubungan dengan diafragma untuk memfokuskan cahaya pada objek yang diamati.
Cara Menggunakan Mikroskop
Cara menggunakan mikroskop yang benar tentu harus mengikuti instruksi yang terdapat pada manual book. Jika anda baru saja membeli atau memiliki mikroskop pastikan anda membaca buku petunjuk sebelum melakukan pemasangan komponen mikroskop. Beberapa bagian pada mikroskop yang harus diperhatikan lebih dalam proses penggunaannya adalah pada meja preparat, revolver, pemutar kasar dan pemutar halus.
Berikut adalah tahapan cara menggunakan mikroskop secara umum pada mikroksop dengan jenis mikroskop cahaya(bukan mikroskop elektron):
Letakan mikroskop pada meja yang datar dan stabil, pastikan meja kokoh dan tidak mudah goyah.
Jika mikroskop menggunakan sumber listrik untuk media pengamatan objek, pastikan kabel mikroskop menjangkau sumber listrik dan hubungkan.
Sediakan objek yang akan diamati dengan mikroskop dan letakan dekat dengan mikroskop.
Kendurkan terlebih dahulu makrometer supaya penempatan objek pada meja preparat bisa dilakukan dengan mudah.
Preparasi sample atau objek yang akan diamati dengan mikroskop lalu letakan pada meja preparat dan jepit.
Putar revolver untuk memilih perbesaran yang dibutuhkan (4x, 10x, 40x atau 100x) untuk mengamati objek.
Nyalakan lampu untuk mengamati objek pada meja preparat, jika anda menggunakan mikroskop dengan pencahayaan alami(cahaya matahari) anda perlu melakukan setting cermin untuk memfokuskan cahaya pada objek.
Mulai amati objek yang telah ditempatkan pada meja preparat, jika anda menggunakan mikroskop tipe monokuler, anda hanya bisa mengamati dengan salah satu mata. Jika anda menggunakan mikroskop tipe binokuler anda bisa mengamati dengan kedua mata. Dan jika anda menggunakan tipe mikroskop trinokuler dengan kamera yang sudah terpasang dengan baik, anda bisa melihat dalam monitor yang tersedia.
Beberapa jenis mikroskop memiliki beberapa makrometer dan mikrometer pada satu unit mikroskop, hal ini memudahkan anda dalam mengamati objek.
Putar makrometer atau mikrometer pada pada preparat(geser kanan-kiri) untuk menempatkanya pada posisi yang sesuai.
Putar makrometer atau micrometer pada lengan mikroskop(geser atas-bawah) untuk memfokuskan objek yang sedang diamati.
Mikroskop yang baik memiliki fitur lampu yang bisa di atur tingkat kecerahannya(terang-redup).
Aturlah revolver lensa untuk memilih perbesaran yang diinginkan, pastikan ketika mengatur revolver lensa perbesaran, jarak antara meja preparat dengan lensa objektif cukup jauh, sehigga tidak terjadi gesekan antara keduanya.
Seiring dengan seringnya menggunakan mikroskop, tentu kita akan lebih mahir memainkan instrument-instrument pada mikroskop, namun tetaplah berhati-hati dalam menggunakannnya.
Pemeliharaan dan Perawatan Mikroskop
Pemeliharaan dan perawatan mikroskop tentu menjadi hal yang vital dalam upaya menekan pembelian alat atau instrument laboratorium. Sekalipun mikroskop bukan merupakan instrument yang sangat mahal harganya, tentu dengan penggunaan yang wajar, pemeliharaan dan perawatan secara berkala akan meningkatkan lama waktu pakai. Apa saya tips yang diperlukan untuk pemeliharaan dan perawatan mikroskop, berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan dan perawatan mikroskop:
Pastikan menempatkan mikroskop pada meja datar, kokoh dan stabil untuk menghindari guncangan.
Tempatkan mikroskop pada ruangan yang kering dan memiliki suhu ruangan. Tidak lembab dan tidak terlalu panas disiang hari untuk menghindari timbulnya jamur pada bagian lensa.
Matikan lampu mikroskop jika sudah tidak digunakan, dan putuskan hubungan listrik dengan cara mencabut kabel power dari stop kontak listrik.
Tutup mikroskop dengan kain penutup, jika wilayah sekitar laboratorium menimbulkan debu berlebih.
Selalu bersihkan mikroskop setelah anda menggunakannya, untuk menghindari noda ataupun jamur.
Gunakan mikroskop secara bijak, lakukan pengamatan objek dengan cara yang hati-hati. 
Baik saat memutar revolver untu memilih lensa objektif, maupun ketika memurat makrometer dan micrometer.
Pastikan mencopot seluruh bagian mikroskop jika ingin dibawa dalam jarak yang cukup jauh, untuk menghindari kerusakan komponen. Akan lebih mudah jika anda tetap menyimpan packaging(dus) mikroskop untuk kemudahan saat mikroskop akan dibawa bepergian.
Semoga artikel di atas bisa bermanfat, jika Anda membutuhkan mikroskop dan alat laboratorium lainnya silahkan hubungi kami disini.
Office  : Jl.Radin Inten II No.61A Duren Sawit Jakarta Timur
Email  : sales@anm.co.id
Telp  : 0816-1740-8900 / (021)-8690-6782
Fax  : (021)-8690-6781

 

Our Official Website For More Information

  • Copyright © 2016 Mikroskop Series ™ Edit By Putra Bagas Firmansyah
    Blogger Templates Designed by Templateism