RadarURL 5 Cara Efektif Terhindar Virus Corona ~ Mikroskop Series

Senin, 02 Maret 2020

Tentang : , , , , , ,

5 Cara Efektif Terhindar Virus Corona

Coronavirus mikroskop preparat preparat biologi vakteri virus virus korona



Virus Corona sudah menyerang ribuan orang di berbagai negara dan menelan ratusan korban. Agar tidak terkena infeksi virus Corona, ada beberapa cara mudah yang bisa Kita lakukan untuk mencegah penularan coronavirus.

Penyebab coronavirus adalah coronavirus jenis baru yaitu novel coronavirus 2019 (2019-nCoV). Penyakit ini masuk dalam golongan virus penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East respiratory syndrome (MERS).

Langkah Mencegah Penularan Virus Corona

Virus ini diduga berasal dari hewan, seperti : kelelawar dan unta dan juga bisa menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke sesama manusia. Penularan antarmanusia kemungkinan besar karena percikan dahak saat batuk atau bersin.

Saat terinfeksi virus Corona, seseorang akan mendapati gejala mirip flu, seperti : demam, batuk, dan pilek tapi beberapa hari setelahnya, orang yang terkena infeksi bisa mengalami sesak napas pada paru-paru (pneumonia).

Sampai saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan infeksi virus Corona ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingati agar masyarakat tidak menganggap remeh penyakit ini dan selalu wasapada untuk melakukan pencegahan.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus Corona adalah :

1. Mencuci tangan dengan benar

Mencuci tangan, ya hal sederhana ini bila dilakukan dengan benar bisa efektif untuk mencegah penyebaran virus 2019-nCoV. Cuci tangan dengan air mengalir dan juga sabun, kurang-lebih selama 20 detik. Bilas seluruh bagian tangan hingga bersih dari punggung tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari, hingga kuku.

Jika ada kendala menemukan air dan sabun, Kita bisa membersihkan tangan dengan hand sanitizer. Gunakan produk hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60% agar lebih efektif membasmi kuman.

Cucilah tangan dengan teratur sebelum dan setelah makan, setelah menggunakan toilet, setelah menyentuh hewan, membuang sampah, serta setelah batuk atau bersin.

2. Pakai masker saat beraktivitas

Ada 2 tipe masker yang bisa Kita digunakan untuk mencegah penularan virus Corona, yaitu masker bedah dan masker N95.

Masker bedah atau surgical mask merupakan masker sekali pakai yang umum digunakan. Masker ini mudah ditemukan, harganya terjangkau, dan nyaman dipakai, sehingga banyak orang yang menggunakan masker ini saat beraktivitas sehari-hari.

Cara pakai masker bedah yang benar adalah sisi berwarna pada masker harus menghadap ke luar, sementara sisi dalamnya yang berwarna putih menghadap wajah dan menutupi dagu, hidung, dan mulut. Sisi berwarna putih terbuat dari material yang dapat menyerap kotoran dan menyaring kuman dari udara.

Meski tidak sepenuhnya efektif mencegah paparan kuman, namun penggunaan masker ini tetap bisa menurunkan risiko penyebaran penyakit infeksi, termasuk infeksi virus Corona.

Sedangkan masker N95 adalah jenis masker yang dirancang khusus untuk menyaring partikel berbahaya di udara. Jenis masker inilah yang sebenarnya lebih direkomendasikan untuk mencegah infeksi virus Corona. Meski demikian, masker ini kurang nyaman untuk dikenakan sehari-hari dan harganya pun relatif mahal.

Ketika melepaskan masker dari wajah, baik masker bedah maupun masker N95, hindari menyentuh bagian depan masker, sebab bagian tersebut penuh dengan kuman yang menempel. Setelah melepas masker, cucilah tangan dengan sabun atau hand sanitizer, agar tangan bersih dari kuman yang menempel.

3. Menjaga imune (daya tahan tubuh)

Imune atau daya tahan tubuh yang kuat bisa mencegah berbagai macam penyakit. Untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, Kita bisa mengonsumsi makanan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan, dan makanan berprotein, seperti telur, ikan, dan daging tanpa lemak.

Dan Kita juga harus rajin merawat kesehtana jasmani dengan rutin berolahraga, tidur yang cukup, tidak merokok, dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan virus Corona.

4. Tidak pergi ke negara terjangkit

Tidak hanya di Tiongkok, penyakit infeksi virus Corona juga sudah merebak ke beberapa negara lain, seperti : Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, India, Amerika Serikat, dan bahkan Eropa. Virus Corona juga sudah terkonfirmasi ditemukan di negara-negara tetangga Indonesia, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.

Kita disarankan untuk tidak bepergian ke tempat-tempat yang sudah terkonfirmasi terdampak infeksi virus Corona atau berpotensi menjadi lokasi penyebaran coronavirus.

5. Tidak mengonsumsi hewan yang berpotensi menularkan coronavirus

Coronavirus jenis baru ini diperkirakan berasal dari hewan-hewan tertentu, seperti kelelawar, unta, dan kucing. Oleh karena itu, hindarilah konsumsi hewan-hewan tersebut.

Jika ingin mengonsumsi daging/ikan, pastikan daging atau ikan tersebut sudah dicuci dan dimasak hingga benar-benar matang. Hindari mengonsumsi daging atau ikan yang sudah tidak segar atau busuk.

Bila Anda mengalami gejala flu, seperti batuk, demam, dan pilek, yang disertai lemas dan sesak napas, apalagi bila dalam 2 minggu terakhir Anda bepergian ke Tiongkok atau negara-negara lain yang sudah memiliki kasus infeksi virus Corona, segeralah periksakan diri ke dokter agar dapat dipastikan penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.

http://timbanganindonesia.blogspot.co.id/

Author & Editor

Anugrah Niaga Mandiri , is a distributor, agent and importy chemical products, equipment or instruments and laboratory equipment in Jakarta, was established in 1997. With the support of some engineers who are experienced, we provide installation services or training, service improvement or repair laboratory instruments, laboratory equipment, measuring instruments, and scales, scales labotarium.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Our Official Website For More Information

  • Copyright © 2016 Mikroskop Series ™ Edit By Putra Bagas Firmansyah
    Blogger Templates Designed by Templateism